Hasta La Victoria Siempre!
,
Che Guevara, siapa yang tidak kenal dengan nama ini? Seorang dokter yang revolusioner, yang mati muda dalam perjuangannya, yang foto siluetnya dengan baret hitam berhias bintang dan sedang memandang di kejauhan itu menjadi icon baru di era modern ini. Bahkan foto itu menempel di dinding-dinding mall yang sangat liberalis dan sangat Amerika, sesuatu yang dimusuhinya sepanjang hidup.
Nama aslinya Ernesto Guevara, seorang keturunan Spanyol-Irlandia yang dilahirkan di Argentina. Hobinya berkelana ke negara-negara latin lainnya membuatnya menyadari penderitaan rakyat akibat imperialisme, baik langsung maupun tidak langsung. Menurutnya perubahan nasib rakyat hanya bisa dilakukan lewat revolusi dan bukan hanya di satu dua negara di Amerika latin, tapi di seluruh negara, karena menurutnya seluruh rakyat Amerika Latin adalah satu kesatuan.
Maka mulailah dia berkelana ke negara-negara lain dan mulai terlibat dengan revolusi di negara-negara tersebut, seperti Bolivia, Guatemala, dan Meksiko. Di negara inilah dia bertemu Fidel dan Raul Castro yang berencana melakukan revolusi di Kuba. Pada akhirnya, ketiganya bersahabat dan berjuang bersama-sama, bergerilya merebut kekuasaan rezim Batista yang korup. Perang gerilya antara kaum revolusioner melawan tentara Batista ini kemudian diabadikan oleh Che dalam bukunya: La Guerra de Guerrillas (Peperangan Gerilya) yang merupakan salah satu buku paling berpengaruh dalam hal taktik perang gerilya.
Seperti yang sudah kita ketahui sampai sekarang, mereka pun akhirnya berhasil merebut kekuasaan di Kuba. Karena jasa-jasanya Guevara mendapat kewarganegaraan Kuba. Dia juga sempat menduduki beberapa jabatan penting di pemerintahan Kuba. Tapi Guevara tidak ingin berhenti sampai di situ. Baginya, sebelum seluruh Amerika Latin bebas dari pengaruh Amerika dan para imperialis lain yang ingin menguasai dunia, maka revolusi harus tetap dilanjutkan. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan pertentangan dengan sahabatnya Fidel Castro. Maka Guevara pun akhirnya memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Kubanya dan melanjutkan perjuangannya di negara-negara lain.
Petualangannya berakhir di Bolivia, di mana pemerintahan La Paz, dengan di bawah tekanan CIA, menangkapnya dan pada akhirnya mengeksekusinya pada 9 Oktober 1967. Fidel Castro sebenarnya sangat menyesali keputusan Guevara untuk pergi ke Bolivia. Menurut Castro, Bolivia saat itu terlalu riskan untuk seorang Che Guevara yang jelas-jelas dimusuhi dan memusuhi Amerika. Juga taktik revolusinya yang terlalu idealis dan pada beberapa hal justru bertentangan dengan taktik perang gerilyanya yang mementingkan dukungan kolektif dari rakyat. Tapi itulah yang membuat kesempurnaan Guevara sebagai seorang manusia, yaitu tidak luput dari kesalahan.
Membaca kisah Che Guevara di buku Icons of the World adalah membaca profil seorang idealis yang mempunyai keyakinan sendiri tentang dunia yang baik dan benar untuk rakyat. Orang yang berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya dan harapannya akan kehidupan kemanusiaan yang lebih baik, biarpun dia harus merelakan seluruh hidupnya. Itulah yang membuatnya menjadi icon perjuangan revolusoner di seluruh dunia.
Hasta la victoria siempre! Sampai kemenangan abadi nanti! Itulah semboyan Che Guevara dalam revolusinya. Walaupun mimpinya untuk memperjuangkan perubahan kesejahteraan rakyat Amerika Latin lewat revolusi tidak bisa dia wujudkan, namun semangat dan cita-cita revolusi itu telah terlanjur menyebar ke seluruh dunia. Dia telah menjadi sebuah icon perubahan, icon kaum revolusioner penentang kemapanan semu yang ditawarkan kaum imperialis. Guevara bisa mati, tapi semangatnya akan selalu hidup.
Dan selama manusia masih mencari kesempurnaan dalam kehidupan seperti yang dipercayainya, revolusi, dalam segala bentuknya, akan terus terjadi. Di Cina, di Iran, di Palestina, di Turki, dan di seluruh dunia revolusi sedang dan akan terjadi. Sampai kemenangan abadi nanti...
Dan entah kenapa, tiba-tiba samar-samar terdengar suara ABBA menyanyikan bait ini:
........ Do you still recall the fatefull night we crossed the Rio Grande?
I can see it in your eyes how proud you were to fight for the freedom in this land
There was something in the air that night, the stars were bright, Fernando
They were shining there for you and me, for liberty, Fernando
Though I never thought that we could lose there’s no regret....
Hasta La Victoria Siempre!
Sepuluh Tips Saat Ujian
Sepuluh Tips Saat Ujian:
Ketika Anda melakukan ujian, Anda sedang mendemonstrasikan kemampuanmu dalam memahami materi pelajaran, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan belajarmu. Ada beberapa kondisi lingkungan, termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukan ujian.
Sepuluh tips untuk membantu Anda dalam mengerjakan ujian:
• Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang Anda butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
• Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa Anda sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
• Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Anda mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
• Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Anda membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
• Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Anda ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Anda kerjakan adalah:
soal paling sulit,
yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya,
memiliki nilai terkecil.
• Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang Anda tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat Anda abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Anda tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Anda yakin akan koreksi yang Anda lakukan.
• Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin Anda tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak Anda diskusikan dulu.
• Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
• Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Anda menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Anda telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
• Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir